Kamis, 19 September 2013

Reuni Lagi




Setelah kira-kira seperempat abad tidak pernah jumpa, akhirnya hari itu aku bertemu lagi dengan seorang sahabat lama. Namanya Supratmi, seorang dokter hewan yang saat ini menjadi salah satu pejabat eselon 3 di Kementrian Pertanian urusan (apa ya?) Perhewanan mungkin… di Kabupaten Lamongan,  (hehehe, aku nggak tahu pasti jabatannya sekarang apa, yang jelas pasti nggak jauh-jauh amat dari ngurusin hewan dan ternak….)

Kami bertemu terakhir kali ketika masih sama-sama kuliah dan tergabung di Kelompok Pecinta Alam yang sama di Universitas Airlangga, Wanala namanya. Setelah masing-masing lulus, ya…. bertebaran ke sana kemarilah kita. Masing-masing mencari langkahnya sendiri. Tetapi karena kecanggihan tekhnologi dan kejeniusan manusia yang berhasil membuat Jejaring Sosial, akhirnya kamipun dapat berhubungan lagi.

Hari itu, aku bertemu bertiga dengan seorang sahabat juga…, tapi yang ini lumayan ada beberapa kali bertemu karena kebetulan dia tinggal di Depok, tidak terlalu jauh dari rumahku, namanya Iswanti. Dulu dia dari Psikologi tetapi perjalanan kakinya membawanya bekerja di bidang akuntansi. Melenceng amir dari kuliahnya dulu….
(sssttt…, jangan ribut ya…, kurasa akupun tidak konsekwen dengan jurusan kuliahku dulu, dari Sosial Politik, sekarang malah jadi Interviewer di Riset Pemasaran,…. Harusnya kan jadi Menteri,… Hihihi….)

Foodcourt di Botani Square Bogor siang itu benar-benar luber dengan manusia,  sampai kami harus berputar-putar dulu mencari bangku kosong dan dengan muka tebal berdiri menunggu di dekat  satu keluarga yang sepertinya akan segera bangkit dari duduknya.
“Aku pingin pecel, di sini ada pecel nggak ya…, mulutku sudah seminggu nggak ketemu pecel…” kata Supratmi begitu kami mendapatkan tempat duduk.
“Nggak ada deh kayaknya, paling juga yang ada gado-gado…” kataku dan Iswanti.
Akhirnya mereka berdua pesan gado-gado, sedang aku pilih makanan favorit masyarakat sajalah…., bakso, yang ternyata itu adalah pilihan yang tepat, sebab kata kedua temanku itu, rasa gado-gado pesanan mereka kurang mengena di lidah….

Seperti umumnya teman-teman yang lama tidak saling jumpa, kamipun bernostalgia dengan cerita-cerita masa lalu. Ngerumpiin teman-teman dari masa lalu juga, sambil cekikikan bertiga.
Mengenang jaman dulu ketika Supratmi ini kuliah dengan berkacamata dan berekor kuda, prinsipnya lumayan keras, agak susah dibelokkan. Tapi sekarang dia ternyata lebih banyak bercanda dan tampak tidak sekeras dulu. Hanya satu yang tidak berubah, tubuhnya tetap ceking seperti dulu.

Kalau sahabatku yang satunya, dari dulu memang wajahnya sudah bulat, senang tertawa, yang  sekarang semakin nyempluk, serta masih suka tertawa, dan dikuti tubuhnya yang lumayan agak mengembang… hehehe….

Kalau aku, kata mereka aku sekarangpun jauh lebih nyempluk daripada dulu, tubuhkupun sudah mengalami pemuaian dan kegosongan karena sering terkena panas… (maklum, kerjaan interviewer kan memang di jalanan terus, menjadi anak matahari…….)

Tapi apapun chasing kami sekarang ini, isi hati kami tetap seperti dulu, saling sayang sebagai sebuah keluarga besar dari terakibatnya kutukan yang membanggakan, yaitu sebagai anggota Pecinta Alam UA, yang semoga tidak akan terkudeta oleh labil hati, hihihi…. Salah ya, labil ekonomi…..

Foto kami bertiga itu sengaja pakai auto kamera, karena kata Iswanti kami nggak pede kalau harus minta tolong mbak-mbak atau mas-mas yang jaga di sana, sebab takut kelihatan bulet. Tapi aku protes lihat hasilnya, karena pipiku tampak nyempluk banget di situ….., itu karena kesalahan posisi dan kamera…. Sehingga tidak sesuai aslinya…. Hehehe…. (karena aku yang jepret, jadi aku kan paling dekat tuh…, jadi nyempluk deh….)



Bogor, 19 September 2013