Baru sekali ini di warnetku ada
yang nonstop ngenet selama 15 jam lebih, mulai kemarin jam 19.00 WIB sampai pagi ini
jam 10.40 WIB belum selesai juga. Dia pelanggan baruku yang baru sekitar dua
bulan belakangan ini rajin datang ke warnetku.
Biasanya memang ada juga yang
ngenet sampai menjelang subuh, tapi pas adzan subuh… pulang deh tuh. Terus
warnet tutup sebentar. Jam 06.00 WIB atau jam 07.00 WIB buka lagi, suka-suka
hatiku atau sesuai permintaan. (Biasanya ada anak sekolah yang pagi-pagi mau
ngeprint)
Tapi sekali ini…., aku heran deh,
apa pantat dan punggungnya nggak pegel, duduk sekian jam cuma main fb sambil
dengerin lagu-lagu. Lucunya, dia sering sekali cekikikan sendiri atau kadang
malah tertawa lumayan kencang sampai
penyewa yang lain menoleh. Tapi pernah juga beberapa malam yang lalu dia ngenet
sambil sesenggukan di computer sebelahku. Waktu kulirik, sepertinya dia sedang
menulis di sebuah note atau curhat ke seseorang….
Memang ibu ini (yang ngenet ini
perempuan lho, ibu-ibu yang usianya sekitar 40 tahunan) pernah cerita ke aku
kalau saat ini dia sedang ada permasalahan. Di sini dia tinggal menumpang di
rumah kakak iparnya. Suami dan dua orang anaknya tinggal di salah satu kota di
Jawa barat. Suaminya Pegawai Negri yang suka sekali main perempuan, dan
parahnya perempuan-perempuan yang dipacari suaminya itu adalah rekan kerjanya
yang juga sudah pada berkeluarga. Katanya sudah berkali-kali hal itu terjadi,
dan dia sudah capek. Sekarang ini dia meninggalkan rumah dengan tujuan cooling
down dulu. Menjajagi apakah jalan yang harus ditempuh ke depannya. Apakah harus
pisah atau terus dengan perbaikan di kedua belah pihak.
Tapi si ibu ini pernah juga
cerita ke aku kalau teman fb-nya ada yang naksir dia.. Minta jawaban dari dia
segera. Temen fb-nya itu anggota DPRD katanya. Terus terang aku juga agak bengong sih waktu mendengarnya. Habis, katanya
dia belum cerai dengan suaminya? Katanya mereka sedang masa tenggang…. Lha ini koq?
Pernah juga dia ngomong gini, “Bu,
saya nggak papa kan sering-sering ke sini…, ngenet lama-lama di sini?”
tanyanya.
“Nggak papa…, silahkan aja…”
jawabku. Masak iya aku nolak pelanggan, orang dia datang bawa duit koq.
“Daripada saya keluyuran ke
mana-mana, khan mending saya ngenet aja di sini ya bu?!” katanya.
“Pokoknya kalau di rumah nggak
ada pelanggan, saya pasti ke sini. Keciali saya memang pergi.” katanya lagi. Di
rumah kakaknya itu dia buka salon yang semua perlengkapannya dia bawa dari
rumahnya. Tapi sepertinya pelanggannya sedikit, sebab hampir tiap hari dia ada
di warnetku selama berjam-jam.
Setiap manusia punya permasalahan
dan ujian yang berbeda-beda. Dari luar saja tampaknya semua baik-baik saja,
tetapi ternyata di dalamnya mereka juga punya beban hidup yang tidak mudah.
Demikian juga masing-masing orang punya cara sendiri untuk mengatasi
permasalahannya yang menurutnya baik. Kita tidak perlu menjudge apakah cara
seseorang yang ini baik atau cara seseorang yang itu tidak baik dalam
menyelesaikan permasalahannya. Masing-masing sudah punya takaran dan
rambu-rambu sendiri.
Tadi pagi, sekitar jam empat
subuh, suamiku masuk ke dalam sambil bilang kalau si ibu ini belum pulang. “Katanya
mau sampai jam enam pagi.” kata suamiku. Kalau malam, dan bila suamiku ada di
rumah, memang dia yang bagian jaga malam.
“Kenapa tadi nggak ditinggal
tidur aja?” tanyaku.
“Orang bilangnya aja barusan. Tau
gitu dari semalam kutinggal tidur.” Jawabnya.
Waktu aku menyiapkan seragam
sekolah anakku, sekitar setengah enam pagi, aku sempat melihat dari jendela
kalau kepala si ibu ada di atas meja computer. Rupanya dia sedang tidur.
Kubiarkan saja.
Ketika anakku berangkat sekolah
jam enam pagi, dia sudah bangun dan terlihat melanjutkan ngenet lagi. Sampai
sekarang. Dan si ibu ini juga sudah beberapa kali ke warung depan rumahku untuk
beli roti dan minuman dingin. Oh, ya…
ada yang terlupa kusebutkan…. Selama ngenet itu dia benar-benar seperti
lokomotif, rokoknya tidak pernah berhenti berasap….
Yaaah, biar sajalah. Mungkin
dengan begitu dia dapat sejenak melupakan permasalahan hidupnya, dan semoga dia
segera mendapatkan jalan keluar yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
Seperti katanya sendiri. Semoga.
Bogor, 25 September 2012
(aku duduk di computer 1, dia ada
di computer 3)