Rasanya nyaman sekali
ketika bangun tidur, kudapati dia dalam pelukanku
Sudah beberapa hari ini tubuhnya agak panas, sehingga manjanya keluar
Aku tidak boleh jauh darinya,
diapun tidak mau lepas dariku
Pelukan tangan mungilnya selalu melingkariku
Sesekali mengusap pipiku,
menyibakkan rambut yang terkadang menutupi wajahku
Bahkan sesekali juga dia menempelkan pipinya ke pipiku,
sehingga terasa sangat desah panas nafasnya yang demam
Akankah masih bisa seperti ini beberapa tahun ke depan?
Saat itu mungkin kau sudah merasa malu
tidur berpelukan denganku
Saat itu bahkan
sudah akan ada beberapa orang gadis
yang bergantian menengokmu kalau kau sakit
Saat itu mungkin awal dari masa
ketika kau bukan lagi milikku sendiri
Ah, jagoanku
Lekaslah sembuh
Lekaslah tumbuh
Rengkuhlah dunia dalam genggammu
Hiasi dengan imajinasi kreatifmu
Jadikan keindahan dengan hatimu
Bahkan ketika memelukmu
kelak sudah menjadi hal yang langka
Bahkan ketika saat itu kau sudah menjadi milik dunia
Aku tidak akan menyesalinya
Hanya satu pesanku padamu,
kelak di setiap langkahmu, ingatlah selalu
pikirkan dulu,
apakah langkah itu kelak
akan membuat aku marah? Akankah membuat Allah marah?
apakah langkah itu kelak
Akan membuat aku suka? Akankah membuat Allah suka?
I love You...
Fajar, hari ketiga demamnya
Bogor, 16 Juli 2010