Ketika rasa lelah menyergap…
Ketika rasa penat menguasai jiwa….
Langkahpun seolah merayap…
Mengabaikan semua asa…
Banyak hal yang terjadi
Tak selalu sama dengan mimpi…
……..
……..
Ibaratnya sebuah truk, sekekar
apapun bentuknya, sekuat apapun tenaganya, kalau sudah tua dan tiap hari selalu
dimanfaatkan tenaganya, pasti dong sesekali ngadat. Mogok, nggak mau jalan.
Perlu sebuah truk lain, kalau perlu truk tronton untuk mendorong atau
menariknya supaya mau jalan lagi.
Aku juga sering begitu, seperti
truk itu. Sering swak di dalam jiwaku, dan kalau sudah begitu… aku perlu rayuan
buat asupan hatiku… hehehe…
Sebetulnya sih bukan rayuan
bentuknya, tapi lebih banyak ke bentuk support untuk mendorong lagi langkahku
yang mulai melayu. Tapi sayangnya tidak banyak kata-kata yang dapat menembus
hatiku karena aku termasuk golongan yang berkepala batu. Apalagi kalau
kata-katanya berbau sok tau…., huuuu……
Ada beberapa kalimat yang dapat menyentuhku dan dapat
membesarkan hatiku setiap kurasakan galauku, walaupun tak pernah
kuceritakan apa mauku padanya. Seperti
yang kutulis di Status FB-ku hari ini.
“Setiap langkahmu yang tak berjejak, kelak
akan mendapatkan pahala yang melebihi tingginya gunung..”
“Setiap langkahmu ke sana ke mari, itu sama artinya dengan sedekahmu di dunia...”
(setiap langkahmu dalam mencari nafkah untuk keluarga)
“Setiap langkahmu ke sana ke mari, itu sama artinya dengan sedekahmu di dunia...”
(setiap langkahmu dalam mencari nafkah untuk keluarga)
Atau kadang seperti ini, “Kenapa harus
disesali kalau episode hari ini adalah kamu memang harus mengalami itu. Scenario untuk besok pasti akan berbeda.”
Recharge itu memang dapat kutemukan di mana
saja. Kadang dari sebaris kalimat di Koran, kadang dari sekelebat dialog di TV,
kadang dari kalimat-kalimat tautan di FB, kadang juga dari sepenggal SMS seperti ini.
Aku pernah mengatakan kalau aku suka ngobrol
dengannya, dan dia bilang kalau dia jadi ge-er mendengarnya karena katanya
justru banyak orang tidak suka mendengar dia ngomong. Huft!! Apa itu artinya
aku tidak normal, karena ternyata aku menyukai yang orang banyak tidak suka?!
Wah, kalau yang seperti itu sih EGP. Aku tidak
merasa perlu menanyakan pada orang lain apakah mereka menerima atau tidak
gayaku ini. Kalau mau tahu aku ya aku ini begini, bukan begitu….
……………………………………………………………………………………………………………….................................……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Wah curhatku jadi nggak focus dan ber-ujung
gara-gara ada tukang sayur matang lewat nih. Aku mau beli sayur dulu supaya
irit gas karena nggak perlu masak… hehehe…..
Bogor, 22 Mei 2013
(semoga dia nggak semakin ge-er membaca
tulisan ini…., itu juga kalau dia baca, hehehe…)