Beberapa waktu yang lalu aku
pernah menceritakan seorang pengunjung warnetku yang tahan setiap hari nyaris
24 jam nongkrongin PC. Pengunjung warnet itu adalah ibu-ibu yang sedang galau
dengan urusan rumah tangganya sehingga seharian maunya chatting dengan
teman-teman FB-nya.
Kali ini aku mau mnceritakan
seorang pengunjung warnetku yang lain, yaitu seorang bapak-bapak sekitar usia
lima puluh tahunan yang awalnya selalu datang ke warnet di atas jam 22.00,
tetapi akhir-akhir ini aku juga melihatnya datang pagi atau siang hari.
Pertama kali aku melihat si bapak
ini adalah waktu aku baru pulang dari
kerja jam 21.30 WIB, sekitar satu bulan yang lalu. Saat itu, sambil menata nafas karena baru datang, aku membuka computer di sudut (nomer 3). Suamiku ada di computer sudut yang
lain (nomer 1). Tiba-tiba masuklah sebuah sepeda motor ke teras rumah.
Siapa malam-malam begini bertamu,
pikirku. Karena kalau pengunjung warnet biasanya tidak ada yang membawa
kendaraannya masuk ke teras, cukup parkir di luar saja.
“Malam pak….” katanya menyapa
suamiku, “Bu…. “ katanya ke arahku.
“Malam…., silahkan….” kataku mempersilahkan
untuk duduk di meja computer lain yang kosong, termasuk computer 2 diantara aku
dan suamiku.
“Iya bu,… nanti, sebentar lagi.
Saya mau merokok dulu…” katanya sambil duduk di kursi di dekat pintu warnet. Ya
sudah, pikirku sambil meneruskan membuka FB-ku.
Kira-kira lima menit kemudian,
akupun menutup komputerku dan masuk ke dalam rumah mau mandi terus tidur. Besok
masih harus berangkat kerja lagi.
Ketika aku sedang menunggu
datangnya kantuk sambil menonton TV, suamiku masuk ke dalam sambil berkata
padaku, “Itu tadi bapak-bapak yang pernah kuceritakan Mie…” katanya.
“Yang mana?” tanyaku.
“Itu…., yang pertama datang
diantar pak Anton….” katanya.
“Oowhhh….” jawabku. Suamiku
memang pernah menceritakan kalau akhir-akhir ini suka ada bapak-bapak yang
datang ngenetnya malam-malam dan setiap kali selalu buka konten-konten dewasa.
“Makanya tadi dia nggak mau
langsung ngenet, soalnya ada Mamie…, mungkin dia sungkan. Lagian, biasanya dia
juga selalu di computer 3 itu Mie, di pojok, dan layar komputernya dimiringkan
banget ke arah tembok…” kata suamiku. Ada-ada saja ya...
Suatu saat, ketika aku sedang off
dan tidak berangkat kerja, akupun seharian di warnet (kecuali kalau komputernya
terpakai semua, baru aku masuk ke dalam rumah).
Eee..., datanglah si bapak itu, yang
kemudian kuberikan meja computer 1 yang letaknya juga di pojok, karena pojokan dan komputer
yang lain sedang terpakai semua.
Satu jam dua jam tiga jam
setengah, akhirnya si bapak sudahan ngenetnya.. Meja computer yang lain juga sudah
pada kosong, karena rata-rata anak-anak hanya bermain sekitar satu jam saja.
“Berapa bu?” tanyanya.
“Sepuluh ribu pak…” jawabku.
Setelah si bapak pergi, aku
menghampiri computer 1 dan duduk di sana.
Karena tadi computer belum
dimatiin, aku membuka history-nya yang masih belum terhapus. Penasaran pada cerita suamiku.
“Gilee…!!, Ternyata bener apa yang
dibilang suamiku. Selama tiga jam setengah si bapak itu ngenet tadi,
semua yang dibuka adalah konten dewasa, cuplikan-cuplikan video porno!”
Konten yang dia buka bukan video
utuh, hanya penggalan-penggalan gambar sekian detik dengan judul beraneka
macam, tapi ya gitu itu gambarnya.
Bujubuneng deh………,
benar-benar berderet itu judul-judul aneka adegan dari atas layar sampai bagian bawah, penuh seluruh
layar komputer dengan history semacam itu. Lha lamanya saja tiga jam setengah…. Ck ck ck…
Padahal suamiku pernah tanya, katanya di
rumahnya dia tinggal dengan anak istrinya, berarti dia bukan bujangan yang
libidonya tidak tersalurkan. Umurnya juga bukan usia anak-anak ABG yang masih
begitu penasaran dengan gambar-gambar begitu. Tapi kenapa setiap ngenet yang
dilihat cuma itu?
Tapi suamiku juga pernah bilang kalau
dia sering melihat si bapak itu sebetulnya tidak terus-menerus selama
berjam-jam melototi gambar itu, karena ternyata si bapak itu matanya terpejam
alias tidur.
Kenyataan itu lebih aneh lagi kan?
Ngapain pula dia harus tidur di warnet dengan pengantarnya nonton gambar-gambar
begitu?! Waktunyapun tidak perduli pagi siang ataupun malam. Dasar sakit!
Pengunjung warnetku memang
aneh-aneh.
Kalau anak-anak atau ABG yang
ngenet di tempatku ini, mereka tidak
akan berani membuka konten-konten aneh seperti itu karena antara meja yang satu
dan yang lain berdekatan, dan kita selalu mengontrol apa saja yang sedang
dilihat oleh anak-anak itu karena kondisinya terbuka, tanpa sekat-sekat ataupun
tutup ruangan dan sejenisnya. Tapi kalau orang dewasa yang pakai, ya terus terang kita
memang tidak mengawasi apa yang mereka lihat, terserah, toh sudah dewasa dan
tahu mana yang baik atau buruk.
Tentang kasus si bapak inipun
sebetulnya ya biar saja, terserah dia mau ngapain, hanya saja aku merasa agak
aneh saja dengan perilakunya. Masak si bapak harus kularang ngenet di sini
karena perilakunya itu, yang numpang tidur dengan lagu nina boboknya
gambar-gambar begitu?!
Bogopr, 9 Februari 2013