Sabtu, 08 Mei 2010

KENAPA NYAMUK SUKA TERBANG DEKAT KUPING

Kenapa nyamuk suka terbang dekat kuping? Tentang ini, aku punya ceritanya dari dongeng nenekku waktu aku masih kecil. Karena nenekku orang jawa, ya artinya cerita ini berdasarkan atau versi jawa.
Konon, ketika nyamuk itu masih sebesar manusia…. (pikir sendiri, jaman apa itu), seekor nona nyamuk bersahabat baik dengan seorang nona manusia. Maksudnya nona manusia itu manusia yang masih nona gitu…
Mereka punya banyak persamaan, misalnya sama-sama senang shopping, sama-sama senang dandan, sama-sama senang ngerumpi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hingga suatu hari, sang nona manusia mendapat undangan pesta dari kerabatnya.
“Muk, nyamuk…. Aku lihat kau punya anting-anting baru ya… “ kata nona manusia.
“Iya nek,… kemarin aku dibawain saudaraku dari aussie… bagus banget deh. Nih lihat..” jawab nona nyamuk sambil memperlihatkan anting-anting barunya.
“Woowww…. Ck..ck..ck…., bagus banget….. pasti mahal nih harganya…” nona manusia terbelalak kagum melihat anting-anting nona nyamuk.
“Iya dong, siapa dulu yang punya…” jawab nona nyamuk.
“Aku kan besok mau kondangan, pinjam anting-antingmu ini ya….” Kata nona manusia.
“Ah, jangan dong…. Itu kan mahal dan nggak ada disini…” jawab nona nyamuk.
“Sehari aja ……. Pliiiiiisssss……” rayu nona manusia.
“Ya deh, tapi sehari aja lho! Janji ya….sehari!” kata nona nyamuk.
Nona manusiapun senang hatinya. Dia pasti akan terlihat cantik sekali dengan anting-anting baru milik nona nyamuk. Semua mata akan tertuju padanya, dan dia akan dengan bangga mengatakan pada semua orang kalau anting-anting itu dari aussie…., bukan buatan local.
Satu hari setelah pesta selesai, nona nyamuk menunggu kedatangan nona manusia untuk mengembalikan anting-antingnya. Tapi, nona manusia tidak datang. Satu hari telah lewat, satu minggupun terlewati juga, tapi nona manusia tak kunjung datang.
Akhirnya, dengan perasaan jengkel, nona nyamuk pergi ke rumah nona manusia. Diketoknya pintu rumah nona manusia, tapi nona manusia tidak juga keluar. Setelah tangan nona nyamuk hampir melepuh karena kelamaan mengetok, maka diapun mulai menggedor pintu rumah nona manusia.
Sementara itu, di dalam rumah, nona manusia sengaja tidak mau keluar. Dia memang tidak ingin mengembalikan anting-anting nona nyamuk. Biasa, bisikan setan….
“Kalau kukembalikan anting-anting itu, bagaimana aku harus menjawab pertanyaan teman-temanku yang kemarin bilang kalau aku cocok sekali memakai anting-anting itu… Masak aku bilang kalau anting-anting itu kupinjam dari nona nyamuk? Malu dong…” kata hati nona manusia.
Maka, bisikan setanpun menang. Nona manusia tiba-tiba punya niat jahat. Dia mengambil palang pintu dan membuka pintu.
“Ayo, masuklah dulu….” Kata nona manusia sambil tersenyum manis pada nona nyamuk.
Tanpa rasa curiga, nona nyamukpun masuk ke dalam rumah nona manusia. Tetapi… tiba-tiba saja…DHHOOOKKHHH!!!! Nona manusia memukul nona nyamuk dari belakang dengan palang pintu tadi. Ketika nona nyamuk jatuh pingsan, nona manusia mengambil sapu lidi dan memukul tubuh nona nyamuk berkali-kali.
Aneh, tiba-tiba saja tubuh nona nyamuk jadi hancur dan berubah dari nona nyamuk menjadi jutaan nyamuk kecil-kecil seperti yang kita lihat sekarang ini. Kemudian, sejak itu nyamuk-nyamuk kecil itu akan selalu terbang di kuping manusia sambil berteriak, “Suweeengkuu….. Suwenggggwengwengweng……nggggg….” Begitu.
Makanya, kita akan selalu mendengar suara “Ngggng…..ngng…..nggg….” di kuping kita, karena nyamuk-nyamuk itu sedang menagih anting-antingnya. Dalam bahasa jawa, Suweng itu artinya anting-anting….
Begitu cerita nenekku dulu setiap aku akan tidur……

Bogor, 8 Mei 2010