Ada seorang tetangga yang
kebetulan juga teman kerjaku yang beberapa waktu lalu bercerita kalau dia punya
gebetan orang bule.
“Kenal dari mana?” tanyaku.
“Dia yang tiba-tiba nge-chatt gua
dan kadang nelpon dan ngomongnya romantic banget.” jawabnya.
Hmm…, aku mengernyitkan alis
curiga.
“Sudah berapa lama kenal, dan
sudah berapa lama dia ngerayu-rayu gitu…” tanyaku.
“Belum terlalu lama sih, dia
bilang dia suka lihat foto gua…”
Aku menghembuskan nafas pendek, “
Hati-hati…. Jangan sembarang percaya, sebab biasanya nanti ujung-ujungnya duit…”
kataku.
“Dia nelponnya pakai nomer apa?”
tanyaku.
“Kadang nomer kantornya, tapi
kadang nomer simpati…. Nih lihat deh….” katanya sambil menunjukkan nomer di
HP-nya. Aku lupa angka depannya berapa, tapi yang jelas bukan +62 (08….), jadi
memang dari Luar Negri.
“Yang nomer simpati beda-beda?”
tanyaku.
“Iya, koq lo tau?” tanyanya.
Aku jadi ingat kalau pas buka YM
dan ingin ngobrol sama anakku, awalnya aku kirim SMS dari sana ke nomer HP
anakku, anakku pasti akan terima SMS dari nomer yang sama dengan providernya…
tapi nomernya ganti-ganti, beda terus seiap kali aku kirim SMS. Katanya sih,
kita bisa juga nelpon dari YM ini, gak kena biaya, tapi yang terima kena
roaming. Itu katanya sih, aku belum pernah coba. Tapi kalau anakku balas SMS
yang kukirim dari YM ini, dia akan kena 2.500 rupiah per SMS kalau gak salah,
jauh lebih mahal bila dibandingkan kirim ke nomer HP biasa.
“Kalau gak salah, dia nelponnya
pake fasilitas internet itu…, hati-hati aja, jangan sampai tertipu.” kataku.
Tidak berapa lama, kira-kira
beberapa hari kemudian, temanku tadi bercerita lagi, “Eh, Ne….., masak katanya
gua mau dikirimin Laptop sama dia…., katanya biar ngobrolnya enak, bisa langsung
kelihatan muka…, dia juga mau kirim barang-barang yang lain…”
“Paling-paling nanti akan ada telpon
yang bilang kalau paket itu nyangkut di mana gitu dan harus ditebus pake duit…”
kataku.
“Iya, emang ada cewek nelpon gua,
katanya dia tinggal di Malaysia….” katanya.
Hmm, lagu lama. Koq ya masih aja
ada tipu-tipu seperti ini. Untungnya selain padaku, teman tadi juga cerita ke
teman lainnya soal gebetan bulenya itu, dan temannyapun memperingatkan padanya
supaya hati-hati. Seandainya cuma dengar dariku, belum tentu dia mau percaya
begitu saja. Jadi ketika si cewek dari Malaysia itu SMS padanya bilang kalau
ada paket yang harus ditebus, temanku ini menjawab dengan ketus kalau dia sudah
tau jenis tipuan macam ini dan nggak bakalan tertipu.
Dulu, aku juga sering terima
email tipuan semacam ini dari mana-mana karena waktu itu aku sering chatting di
sebuah situs international yang memakai alamat email. Ceritanya macam-macam dan
memang menggiurkan kalau belum pernah mengalaminya sendiri. Kata anakku, bikin
drooling! (Baru terpikir, lumayan juga kalau ditulis…. Hehehe…, karena mereka
jago mengarang… nanti deh kapan-kapan kalau sempat akan kucoba kutulis
macam-macam cerita tipuan ini. Kalau ingat dan seingatku lho ya…)
Beberapa teman di FB juga ada
yang mengalami, mereka yang tidak mudah tertipu pasti akan menganalisa dulu…,
dari sisi mana seseorang yang berasal dari negeri antah berantah, yang sebelumnya
belum pernah kenal sama sekali tiba-tiba bilang tertarik setelah melihat foto
di FB, dan langsung menceritakan ‘kelebihannya’ yang berupa ‘kekayaan materi’ dan menyatakan cinta serta ingin segera
menikahi. Apa mungkin wanita selalu identik dengan ‘menyukai materi’, pujian
dan gombal ya, jadi para penipu itu mengambil sisi ini untuk masuk…… Hehehe….
Bogor, 17 Agustus 2013
Selamat 68 tahun Indonesiaku!!