Sore itu aku dan anakku beli lauk
buat makan malam di tempat yang tidak terlalu jauh dari rumahku, tapi ketika
aku merogoh kantong untuk mengambil uang, ternyata duitnya tidak cukup, “Dek….,
kayaknya duit mamie nggak cukup deh. Tolong ambilin di kantong baju yang tadi
mamie pakai ya…, sekalian bawa payung takut nanti hujan…” kataku pada anakku.
Anakkupun pulang dan aku menunggu pesananku disiapkan.
Tidak lama kemudian anakku kembali,
“Ih mamie…, tadi pas Ndiek pulang… serem banget tau…” katanya.
“Serem gimana, orang masih terang
gini koq…., emang ada apaan?” tanyaku.
“Tadi ada si Ucum di depan rumah
Dinda tangannya panggil-panggil Ndiek…” katanya.
“Ucum siapa?” tanyaku.
“Itu, orang gila perempuan….”
“Yang suka cari makanan di tempat
sampah?” tanyaku.
“Iya, koq mamie tau kalau dia
suka cari makan di tempat sampah?”
“Ndiek sendiri kata siapa dia
namanya Ucum?”
“Kata teman-teman di sekolah…, eh
mie…, dia beneran gila nggak sih…. Koq tiap hari ganti baju?” tanya anakku.
“Mamie juga nggak tau dek, tapi
kata orang-orang sih memang gila, soalnya pernah dikasih makanan yang bener
malah dibuang dan dia tetap ngorek-orek tempat sampah.” jawabku.
Dulu aku juga pernah menceritakan
orang gila yang selalu lewat depan rumahku yang bernama Nanang, yang setelah sekian
tahun dia tetap dalam keadaan seperti itu dan tidak pernah sakit. Tetap hidup walaupun
setiap saat cuma pakai sarung dan menurut perasaanku koq dia tidak bertambah
tua.
Sekarang aku tertarik pada si
Ucum ini. Pertama kali melihatnya, kira-kira beberapa waktu yang lalu, aku sama
sekali tidak tahu kalau dia gila. Waktu itu aku melihat seorang ibu-ibu masih muda
sekitar usia tiga puluhan yang sedang hamil dengan potongan rambut rapi, baju
bersih dan menenteng tas kresek sedang melongok ke tempat sampah tetanggaku.
Kupikir si ibu sedang membuang sampah di situ dan ada yang ikut terbuang
kemudian berusaha mencarinya.
Beberapa waktu kemudian, aku
melihat lagi si ibu sedang berjalan kaki tanpa sandal, makan krupuk dan juga
melongok serta mengorek-orek tempat sampah. Saat itu aku sedikit heran, tapi
tidak berpikir atau menduga apapun.
Ketika untuk ke tiga kalinya aku
melihat si ibu ini di tempat sampah, aku baru berpikir kalau si ibu ini mungkin agak kurang waras,
dan ternyata semakin diperkuat dengan keterangan beberapa orang tetanggaku yang
menyatakan kalau perempuan ini memang gila.
Salah seorang tetanggaku bilang
kalau dia pernah memberi nasi bungkus pada si perempuan ini (yang ternyata kata
anakku namanya si Ucum) tapi dibuangnya dan dia kembali menghampiri tempat
sampah untuk mencari sisa makanan. Si
Ucum ini menurut pengamatanku, dia selalu menghindar untuk berinteraksi dengan
orang lain. Dia selalu menjauh kalau ada orang lain, tidak mau melihat, serta
tidak pernah berbicara/mengeluarkan suara. Artinya dia bukan jenis gila yang
agresif, dan sayangnya aku bukan orang ahli yang tahu jenis sakit jiwa seperti
ini disebut apa.
Beberapa tukang ojek juga pernah
kutanya, katanya sih si Ucum ini punya keluarga (dan suami tentunya) dan sudah punya
beberapa anak. Ini terbukti kalau tiap hari/tiap kali lewat tuh bajunya selalu
ganti dan bersih. Yang jadi pertanyaan, kenapa keluarganya membiarkannya
berkeliaran sendirian dan mengorek-orek tempat sampah?
Sempat agak lama aku tidak
melihat si Ucum ini lagi, mungkin dilarang jalan sama keluarganya atau malah sudah
melahirkan, pikirku. Semoga saja anak yang dilahirkannya terurus oleh
keluarganya walaupun ibunya sedang terganggu ingatannya.
Ingat kalau si Ucum mungkin sudah
melahirkan, aku jadi ingat juga pada kisah di Kaskus yang kubaca beberapa waktu
yang lalu. Saat itu ada penulis yang menceritakan tentang orang gila yang sedang hamil dan tampak akan
melahirkan di depan kios di sebuah pasar tidak jauh dari rumahnya. Hari sudah
malam, jadi kios-kios sudah pada tutup. Rupanya si orang gila itu tiap malam
tidur di sana.
Ketika malam itu terdengar orang
menjerit-jerit kesakitan, si penulis dan tetangganya jadi tahu kalau orang gila
itu akan melahirkan. Hebohlah mereka untuk berusaha menolong persalinan itu. Si
penulis berhasil memanggil bidan, bayinyapun lahir dengan selamat. Si orang gilanya yang habis melahirkan itu dimandikan
oleh ibu-ibu, tapi beberapa kali berusaha kabur, dan akhirnya memang
benar-benar kabur. Bayinya kemudian diadopsi sepasang suami istri yang baik.
Kasihan. Aku beberapa kali sempat
melihat orang gila perempuan yang sedang hamil berkeliaran di jalanan. Ada yang telanjang bulat, tapi ada juga yang
berpakaian ala kadarnya walaupun dekil. Betapa sedih keluarganya kalau tahu
keadaan anak/istri/adik/kakak/saudaranya yang berkeliaran di jalananan dalam
keadaan hamil tanpa tahu siapa yang menghamilinya. Kenapa harus ada yang
seperti ini ya?
Kembali pada Ucum, rupanya dia
sudah mulai berkeliling lagi. Mungkin anaknya sudah bisa ditinggal (kalau masih
hidup) dan diasuh keluarga lainnya yang waras, sedang dia kembali melanjutkan
petualangannya dari satu tempat sampah ke tempat sampah lainnya. Semoga si Ucum
ini tetap sehat walaupun hobbynya mencari makanan di tempat sampah itu tidak
dapat dihilangkan.
Bogor, 17 Februari 2013